Komputer tablet seperti iPad kini telah menjadi salah satu
"mainan" yang digemari anak. Meski cukup banyak aplikasi permainan
edukatif di dalamnya, namun bagaimana sebenarnya pengaruh iPad dan gadget
serupa lainnya terhadap tumbuh kembang anak?
Komputer tablet belum banyak dipakai tiga tahun lalu, sehingga belum ada data yang kuat mengenai efek gadget tersebut terhadap perkembangan anak.
Tim peneliti dari Barnard College, Center for Toddler Development, melakukan penelitian terhadap beberapa balita. Mereka menyimpulkan bahwa kebanyakan anak yang terlalu asyik dengan "mainannya" tidak dapat merespon panggilan tim peneliti.
Para peneliti mencatat, ketika iPad diambil, para balita tersebut berubah menjadi lebih verbal, mau bersosialisasi dengan temannya, dan lebih kreatif.
Tovah Klein, pakar bidang perkembangan anak, mengatakan bahwa anak-anak menjadi lebih aktif ketika mereka sedang tidak bermain iPad. "Kosa kata mereka bertambah dan mereka mau berbicara satu sama lain," katanya.
Seperti halnya otot, imajinasi anak juga perlu dilatih sehingga kreativitas mereka berkembang. Anak-anak perlu didorong untuk lebih banyak bermain di dunia nyata.
Klein menambahkan, jika orangtua terbiasa menggunakan iPad, smartphone, atau gadget lainnya untuk menenangkan anak, maka anak menjadi tidak bisa belajar bagaimana menenangkan diri sendiri secara alamiah. Dengan kata lain, anak jadi tak bisa belajar mengendalikan dirinya dari tantrum.
Penelitian sendiri menunjukkan menonton, baik TV atau komputer tablet, tidak banyak berpengaruh pada penglihatan anak. Tetapi pengaruh terbesarnya lebih pada perilaku. Karena itu para ahli dari American Academy of Pediatrics menyarankan agar orangtua membatasi waktu menonton "pasif" bagi anaknya.
Sebagai orangtua Anda bisa memberikan batasan sehingga seluruh perhatian anak tidak tersedot oleh gadget. Berperan aktiflah saat anak asyik dengan gadget-nya. Jangan biarkan anak "diasuh" oleh peralatan elektronik. (kompas.com/TCAP/V/14). Baca artikel kami yang lainnya di www.anak-pelangi-centre.blogspot.com.
Komputer tablet belum banyak dipakai tiga tahun lalu, sehingga belum ada data yang kuat mengenai efek gadget tersebut terhadap perkembangan anak.
Tim peneliti dari Barnard College, Center for Toddler Development, melakukan penelitian terhadap beberapa balita. Mereka menyimpulkan bahwa kebanyakan anak yang terlalu asyik dengan "mainannya" tidak dapat merespon panggilan tim peneliti.
Para peneliti mencatat, ketika iPad diambil, para balita tersebut berubah menjadi lebih verbal, mau bersosialisasi dengan temannya, dan lebih kreatif.
Tovah Klein, pakar bidang perkembangan anak, mengatakan bahwa anak-anak menjadi lebih aktif ketika mereka sedang tidak bermain iPad. "Kosa kata mereka bertambah dan mereka mau berbicara satu sama lain," katanya.
Seperti halnya otot, imajinasi anak juga perlu dilatih sehingga kreativitas mereka berkembang. Anak-anak perlu didorong untuk lebih banyak bermain di dunia nyata.
Klein menambahkan, jika orangtua terbiasa menggunakan iPad, smartphone, atau gadget lainnya untuk menenangkan anak, maka anak menjadi tidak bisa belajar bagaimana menenangkan diri sendiri secara alamiah. Dengan kata lain, anak jadi tak bisa belajar mengendalikan dirinya dari tantrum.
Penelitian sendiri menunjukkan menonton, baik TV atau komputer tablet, tidak banyak berpengaruh pada penglihatan anak. Tetapi pengaruh terbesarnya lebih pada perilaku. Karena itu para ahli dari American Academy of Pediatrics menyarankan agar orangtua membatasi waktu menonton "pasif" bagi anaknya.
Sebagai orangtua Anda bisa memberikan batasan sehingga seluruh perhatian anak tidak tersedot oleh gadget. Berperan aktiflah saat anak asyik dengan gadget-nya. Jangan biarkan anak "diasuh" oleh peralatan elektronik. (kompas.com/TCAP/V/14). Baca artikel kami yang lainnya di www.anak-pelangi-centre.blogspot.com.