Jangan remehkan jika anak Anda belum memiliki kemampuan berbicara
seperti anak seusianya karena bisa jadi ia tergolong telat bicara.
Menurut Dokter Spesialis Ahli Syaraf Anak Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB)
Harapan Kita dr. Anna Tjandrajani, SpA(K) deteksi yang terlambat
terhadap keterlambatan bicara akan berpengaruh pada pertumbuhan anak
pada masa depan. “Seringkali orang tua beranggapan kalau si anak hanya
telat bicara dan meremehkan padahal ini berpengaruh pada tumbuh kembang
anak. Si anak bisa menjadi anak yang pasif. Dalam ilmu perkembangan
neurologi, seorang anak tergolong telat bicara jika terlambat 3 bulan
dari anak seusianya. Jika anak belum juga bisa mengoceh hingga usia 1,5
tahun, maka bisa jadi anak telat bicara. Berikut kemampuan bahasa bicara
berdasarkan usia :
- Usia 13-15 bulan sudah bisa bicara 4-7 kata, dan minimal 20 persen bicaranya bisa dimengerti orang lain.
- Usia 16-18 bulan sudah bisa mengucapkan 10 kata, dan 25 persen pembicaraan dimengerti orang lain.
- Usia 19-21 bulan, bisa mengucap 20 kata, dan 50 persen bicara dimengerti orang lain, bisa menunjuk bagian tubuh dan menyebut 3 benda.
- Jika pd usia 4 tahun anak blm jg memiliki kemampuan bercerita, mk ortu hrs mbwnya ke terapis wicara,” demikian dr. Anna Tjandrajani, SpA(K).